2025-01-13

Koh Lipe - Mengimbau Sebuah Kenangan

Empat tahun berlalu, tapi langkah pertama di pasir putih Koh Lipe, Thailand seakan membawa kami kembali ke waktu yang lalu. Kali ini, backpack kami lebih ringan, tapi hati kami penuh rasa ingin tahu, bagaimana pulau kecil yang dulu menjadi syurga backpacker ini telah berubah setelah pandemik?  

Kami tiba dengan niat sederhana, mengimbau kenangan lama dan bertemu kembali dengan Ali, kawan yang sudah lama aku tak jumpa. Dari Penang ke Koh Lipe, sebuah roadtrip yang santai bersama Ali. Pelbagai cerita kami ungkit, biar tak terasa lamanya perjalanan itu. 

Dulu, Koh Lipe adalah destinasi terakhir dalam perjalanan panjang kami, penuh dengan gelak tawa, keletihan, dan keajaiban yang hanya sebuah pulau tropika boleh tawarkan. Sekarang, ia masih sama indahnya, tapi dengan sedikit perubahan yang tak dapat dielakkan oleh waktu.  

Langkah pertama di pasir putih Koh Lipe membuatkan aku terdiam seketika. Angin laut meniup lembut, membawa aroma garam yang menyegarkan.

“Tak berubah sangat pun,” kata Ali, menepuk bahu aku.

“Tapi ada vibe yang lain. Tenang, tapi macam... matang,” aku menambah, menghirup udara segar.

Kami berjalan ke Walking Street, laluan ikonik yang penuh dengan kedai, restoran, dan bar. Beberapa tempat yang kami pernah singgah masih ada, tapi banyak yang baru.

“Tengok tu, kedai Lah masih wujud,” kata Ali sambil menunjuk ke arah sebuah kedai menjual pakej island hopping di sudut jalan. Di hadapan kedainya pula ada sebuah meja dan pekakasan menjual burger!

Kami segera ke sana, dan Lah menyambut kami dengan senyuman lebar. “Alhamdulillah, kawan lama datang lagi!” katanya, bangga menunjukkan warungnya yang kini lebih besar dan dipenuhi pelanggan.

"Wah Lah makin maju! Dah jual burger pulak ke sekarang?" Ali menyoal.

"Rezeki isteri, dia yang rajin belajar berniaga burger. Bagus juga, dapat income lebih." Lah menyerigai.

Seperti biasa, Koh Lipe memberikan lebih daripada sekadar pantai cantik dan matahari terbenam yang memukau. Ia adalah tempat di mana kenangan lama kembali, dan hubungan lama diperbaharui. Catching up dengan Ali, mengingatkan kami pada kisah-kisah perjalanan yang pernah kami lalui bersama. Kisah tersadai di pulau, bercanda tentang "roadtrip" yang berubah menjadi percutian pantai, dan impian besar yang kami kongsi saat itu.  

Ketika kami duduk di pantai sambil menikmati angin laut yang segar, matahari perlahan-lahan tenggelam di kaki langit. Langit membara dengan warna jingga dan ungu, memberi satu peringatan yang indah bahawa segala yang berlalu tetap terukir di hati, sementara masa depan masih menunggu untuk diterokai.  

“Kadang-kadang, pulang bukan soal mencari tempat yang sama, tapi tentang mencari semula perasaan yang pernah ada.”  

Koh Lipe mengajarkan kami bahawa perubahan itu adalah sebahagian daripada perjalanan hidup. Yang penting, kita masih memiliki ruang untuk berhenti, bernafas, dan menghargai setiap detik yang membawa kita ke tempat ini, tempat kenangan, persahabatan, dan harapan bertemu dalam harmoni yang indah. 

WASSALAM


Koh Lipe - Januari 2024


No comments:

Post a Comment

Thanks for Coming...Please leave your comment here.
Introduce yourself first or else aku tak layan. Thanks!

POPULAR POSTS